Aku terbangun karena cahaya
matahari mulai menyapaku. Dan aku melangkah keluar rumah kemudian tersenyum
simpul, sisa – sisa confetti bertebaran dijalanan. Iya semalam adalah malam
tahun baru , semua berkumpul dan merayakannya bersama orang – orang yang mereka
sayangi. Berbeda denganku aku tidak tertarik dengan semua itu aku lebih suka
memandangi mereka dari dalam sana sambil meminum milkshake strawberry
kesukaanku. Karena bagiku semua itu tidak ada artinya.
Baiklah hari ini adalah tanggal
satu januari jadi aku masih bisa sedikit
bersantai, selain itu langit cukup cerah untuk berbelanja ke pasar. Dan hal
yang paling menyenangkan adalah aku yakin hari ini pasar tidak akan seramai
biasanya setidaknya orang – orang masih kelelahan karena semalam. Yaaaa aku
benar – benar benci keramaian. Sebaiknya aku segera bergegas kesana.
Benar – benar hari yang cerah
akhirnya aku bisa mendapatkan satu kilo buah strawberry dan 2 liter susu sapi
murni tanpa harus berdesak – desakan. “This is my heart beat song and I’m gonna
play it been so long” tiba – tiba saja hapeku berdering dan akupun segera
bergegas mengangkatnya “Oh iya mah, ada apa? , hm.. tentu saja aku bersenang –
senang dengan teman – temanku beneraan ” .
Yaa seperti biasa mama selalu menanyakan bagaimana keadaanku dan apakah
aku mempunyai banyak teman, dan seperti biasa aku berbohong bahwa semua baik –
baik saja. Tidak aku tidak mempunyai trauma atau semacam phobia, aku hanya
tidak ingin. Berteman dengan manusia bagiku hanya menghabiskan waktu karena
seiring dengan berjalannya waktu mereka akan melupakanku. Bruk ! rasanya aku
menabrak sesuatu , dan yang lebih penting sekarang strawberry – strawberryku berlarian
kesana – kemari. Dan akhirnya semua strawberry itu berhasil aku kumpulkan namun
tiba – tiba ada seseorang yang memasukkan sebuah strawberry kedalam
keranjangku. Dia memandangku kemudian tersenyum manis dan aku hanya membalasnya
dengan anggukan tanda terimakasih kemudian berjalan meninggalkannya.
Hm.. baiklah sekarang saatnya
membuat minuman paling enak sedunia. Pertama – tama siapkan semua alatnya
kemudian bahan – bahannya. Okeeey semua sudah ready sekarang tinggal
moodboosternya nyalain speaker daaan… oke mungkin ada di dalam tas. Hm… aaa iya
mungkin ada di meja … hm.. baiklah.. handphoneku dimana -_-. Aaa baiklah aku
sudah lapar besok aku akan mencarinya lagi.
Hari pertama kuliah setelah libur
panjang hmmmm sangat menjengkelkan. Dan yang paling menjengkelkan adalah bus
sangat penuh sehingga aku harus berdiri bergelantungan seperti marsupilami. “Pesan
masuk Pesan masuk” tiba – tiba ada hape salah satu penumpang yang berdering dan
nada deringnya persis nada deringku kemudian aku mulai sadar bahwa aku belum
menemukan hapeku. Hape itu kembali berdering utuk ketiga kalinya anehnya
penumpang itu hanya melihat layar hapenya. “This is my heart beat song and I’m
gonna play it been so long” aku langsung menoleh pada arah datangnya ringtone
tersebut, dan yang lebih aneh lagi adalah orang tersebut hanya memandangi
hapenya tanpa melakukan apapun. Tunggu kenapa hape itu mirip dengan hapeku , Aaa
sudahlah aku terlalu banyak nonton drama hape seperti itu banyak dijual di toko
– toko. Tapi bagaimana dengan nada deringnya ? sudahlaaah apa kamu lupa akan
teknologi internet batinku sambil memukul kepala dengan tanganku.
Orang itu ternyata berhenti di
tempat yang sama denganku.”Nana selamat pagii , tumben udah dating ?” sapa Vino
teman sekelasku sambil menepuk bahuku. “Ah Vino aku pinjam sebentar” kataku
sambil merebut handphone di tangannya. “This is my heart beat song and I’m
gonna play it been so long” ponsel orang itu kembali berdering. Dan aku
menghampirinya “Aku ingat kamu yang kemaren membantuku memungut strawberry –
strawberryku yang jatuh kan ? terimakasih telah menyimpan ponselku”. Kataku sambil
menarik ponsel dari tangannya. “Enak saja, NO!, bagaimana bisa aku
memberikannya dengan mudah” pria itu mengambil ponselku lagi dan berjalan
pergi. Aku hanya masih membeku dan tidak percaya dengan apa yang dia lakukan
padaku. “Nana kau baik – baik saja ?” Vino menepuk bahuku lagi. “Ah iya,
bukankah itu hapeku Vino, apakah aku tak boleh memilikinya?” masih dengan
pandangan kosong pada pria itu. “Ngomong apa kamu ini, udah ayo masuk nanti
kita terlambat” kata Vino sambil merangkulku dan akupun hanya mengikuti
langkahnya.
“gimana nggak kurang ajar tu orang sumpahlah yaaa ada gitu orang kayak dia” aku masih berpidato
pada Vino tentang apa yang dilakukan oleh pria itu dan Vino hanya mengangguk –
angguk sambil tersenyum. Vino adalah satu – satunya temanku dari TK dan alasan akum
au berteman dengannya adalah karena kami sama. “Hey nana ayo kesana sepertinya
lagi seru” kata Vino sambil menunjuk kearah keramaian. “Nggak aah ngapain bukan
urusanku” dan kemudian Vino menarik paksa hoddieku untuk mengikutinya.”Ternyata
korban keserempet motor kasihan juga ya na” kata Vino sambil memandangku “Bukan
urusanku” aku pun berbalik dan berniat untuk pergi “Tolong panggil ambulance
aku mahasiswa kedokteran dan aku rasa tangan kananku patah” tunggu sepertinya
aku mengenal suara ini… aku pun berbalik dan mencoba melihat korban tabrak lari
itu. Aku duduk disebelahnya dan mulai memperhatikan tangannya “Jangan sentuh
tanganku atau kau akan memperburuk keadaan” semua orang yang berkerumun disini
melihat kami dengan tegang, dan akupun hanya tersenyum simpul. Aku meraih
tangannya dengan tangan kiriku dan menempelkan tangan kananku pada bagian
tangannya yang retak. “Apa kau sudah gila!” teriak laki – laki itu. Aku hanya
memejamkan mataku “Aku mahasiswa fakultas ilmu sosial dan aku yakin tanganmu
tidak patah, mungkin mulai sekarang kau harus belajar lebih giat agar tidak
salah diagnose, coba gerakkan tanganmu”. Dia memandangku dengan aneh dan tetap
diam , aku pun menekuk tangannya ke arah lengan atasnya “Lihat masih tersambung
dengan baik dank au tidak merasa sakit ” akupun berdiri dan orang disekitar
kami memberiku tepuk tangan sedang aku hanya tersenyum simpul padanya. “Nana
ada yang salah denganmu ?” kata Vino heran menatapku, aku hanya tersenyum dan
menyeretnya ke kantin “Aku lapaaaar”. Dan Vinopun menatapku aneh tapi tetap
mengikuti langkahku.
Comments
Post a Comment