Kring … Kring… jam weker Tissa
berbunyi dan ia segera bangun lalu menuju kamar mandi. Tissa adalah anak
seorang pengusaha dan juga pemilik sekolah yang di tempatinya. Tissa adalah
murid sekolah menengah pertama yang bernama promise school. Tissa memiliki dua
sahabat dekat bernama Lana dan Zhizi.
Tok.. tok.. tok.. “Permisi
Tissa.. Assalamualaikum Tissa..” teriak Zhizi dan Lana. “Waalaikum salam” jawab
bik tsum. “Tissa mana bik udah siap belom ? tolong bilangin ya bi kalau zhi
sama lana udah datang”.”iya non tunggu sebentar ya”. Tak lama kemudian Tissa datang
menghampiri Zhizi dan Lana. “Hey sorry lama tadi jamku nyelip”.”Hm.. kebiasaan
deh , yaudah yuk berangkat” kata Lana sambil merangkul kedua sahabatnya.
Saat mereka hendak memarkir mobil
tiba - tiba lewat seorang cowok bertubuh jangkung ala - ala artis
korea."Wow Tissa itukan David kapten tim bola basket kita" Tissa
menatapnya kosong sambil terus memperhatikan."Hm trus ? " kata Tissa
sambil masih menatap David. "Lah bukannya dulu kamu suka banget sama
dia?"kata Zhizi sambil mengangkat sebelah alisnya. "itu kan dulu ,
lagi pula itu cuman cinta monyet kalaupun
aku masih suka dengannya itu juga nggak akan merubah apapun dan lagi
kristal .. duh aku udah enek sama mereka" Jawab Tissa sambil bergegas
meninggalkan kedua temannya.
Kristal
adalah geng yang berisi anak – anak sok hitz di sekolah mereka, seperti anak
alay pada umumnya yang sering kalian tonton di sinetron. Kerjaan mereka cuma
bikin onar di sekolah , dandan dan ke sekolah cuman numpang absen doang. Geng
itu diketuai Olla dan beranggota 3 cewek
yang menganggap mereka paling cantik dan hitz di sekolah mereka
yaitu Sunny, Kinar dan Tasya. Sebenarnya sih mereka cuman siswi biasa tapi
karena mereka merasa bahwa mereka tingkat akhir dan merasa hitz atau apalah itu
makanya mereka berlagak seperti penguasa sekolah itu.
Teeet……Teeeet
bel tanda masuk pun berbunyi dan pelajaran jam pertama adalah olahraga. Dan
sialnya bagi Tissa ia harus berolahraga dengan Kristal dan sekaligus David.
Saat itu pak Aldi selaku guru olah raga menyuruh kelas 3 untuk memberi contoh
bermain bola basket yang benar. Saat itu pak Aldi menyuruh Olla cs untuk
memberikan contoh sedangkan Tissa cs duduk sambil memperhatikan. Karena merasa
kesal pada Tissa yang di gossipkan menyukai David, Olla berniat melempar bola
tepat di wajah Tissa. Dan benar bola melambung tinggi dan melesat kencang
menuju Tissa, David segera menghampiri Tissa dan kemudian melindungi Tissa
menggunakan punggungnya. “Bodoh, kamu pikir kamu gawang diem aja ada bola juga”
kata David sambil menatap Tissa yang masih membeku di depannya dan kemudian ia
pergi meninggalkan Tissa. Zhizi dan Lana pun berlari menghampiri Tissa dan
memastikan bahwa ia tidak apa – apa. Kemudian mereka bertiga bergegas ke kantin
bersama – sama.
“Hey gak
usah caper sama David deh, gaya banget lu mentang – mentang anak yang punya
sekolah dasar cewek manja” kata Olla sambil menggebrak meja kantin. Tissa hanya
diam sambil melahap baksonya, “dasar sinting urat malunya udah putus kali ya,
udah tau aku anak pemilik sekolah masih aja berani ganggu” gumam Tissa dalam
hati. “Woy punya kuping nggak lo” teriak sunny sambil mengambil mangkok bakso
Tissa. “Biasa aja dong kak, udah tau dia anak yang punya sekolah , masih aja di
gangguin dikeluarin baru tau rasa loo” kata Lana sambil mengambil kembali
mangkok bakso Tissa. “Woy berisik lancang banget lo” bentak Olla. “udah lan
jangan di tanggepin ntar kita jadi keinfeksi lo , infeksi penyakit alay” kata
Zhizi sambil tertawa terbahak – bahak bersama Lana.”Kurang ajar lo ya” bentak
Olla sambil menjambak rambut Zhizi. Tissa menggenggam erat gelas es teh di
mejanya kemudian menumpahkannya ke muka Olla. “Ngelakuin hal ini paling banter
dapat skors 2 hari, tapi sebelum di skors ntar sore temuin aku di lapangan
basket sepulang sekolah kalau aku yang menang kalian gak boleh ganggu kami
lagi, tapi kalau kalian yang menang aku bakal pindah sekolah, kalau kalian
nggak dateng berarti kalian pengecut, udah yuk balik males sama bedebah ”.
Tissa dan kedua sahabatnya pun pergi meninggalka kantin. “Woy balik looo woooy
” teriak Sunny sambil membersihkan muka Olla menggunakan tissue.
“Yang bisa masukin 10 bola ke
ring dia yang menang” kata Tissa tegas. “Oke dan kalau lo kalah lo harus pergi
dari sekolaha ini” kata Olla sambil menyunggingkan bibirnya. “Deal”.
Pertandingan pun dimulai awalnya semua berjalan lancar hingga skor dipimpin oleh Tissa 7-3, Olla
mulai resah ia pun mulai memikirkan hal yang bisa membuatnya menang ia mulai
bermain kasar. Mulai dari menjegal , mendorong sampai memukul Tissa, Tissa pun
jatuh berkali – kali lututnya berdarah dan tangannya lecet – lecet namun ia
masih melanjutkan permaiannya. Satu jam berlalu pertandingan berlangsung sengit
hingga akhirnya dimenangkan oleh Tissa dengan skor tipis 10-8. Tissa langsung
merebahkan tubuhya di lapangan sambil mengatur napas kedua sahabatnya segera
berlari menghampirinya sambil membawakan sebotol air mineral. “Jangan seneng
dulu lo ini baru awal dari kisah hidup lo di neraka yang lu pilih sendiri” Olla
menginjak telapak tangan Tissa kemudian pergi meninggalkannya. “Aw dasar sableng
tu orang, psikopat, stresss, “ teriak Tissa sambil duduk. “Sa feelingku nggak
enak deh” kata Lana sambil menyodorkan botol air mineral. “Bodoamat lah, siapin
odol aja ntar aku sikat dia kalo macam - macam” Tissapun meneguk air
mineralnya. “Tis aku sama Lana ambil mobil dulu ya ntar tunggu di depan aja
kasihan kamu capek kalau harus jalan ke parkiran jauh” Zhizi membawakan tas
Tissa kemudian bergegas menuju parkiran bersama lana dan Tissa hanya mengangguk
sambil tersenyum.
Setelah ganti baju Tissa berdiri
di depan kelas X sambil memainkan hapenya. Tiba – tiba David menarik
pergelangan tangan Tissa dan “bruak” sebuah pot bunga jatuh dari lantai dua
gedung itu. “Bodoh, apa kamu keledai ? sepertinya besok drone bakalan mendarat
di wajahmu” kata David sambil tersenyum kemudian pergi meninggalkan Tissa.
“Terimakasih!” teriak Tissa pada David yang sudah lumayan jauh dan David hanya
melambaikan tangannya tanpa berpaling.
Sepulang sekolah Tissa, Lana dan
Zhizi hendak pergi ke toko buku untuk mencari bahan – bahan untuk tugas daur
ulang mereka. Namun tiba – tiba ditengah jalan mereka terjebak macet. Karena
tidak sabar Tissa dan Lana turun dari mobil dan melihat penyebabnya. Ternyata
ada sebuah kasus tabrak lari. “Sa David Sa!!!” teriak lana pada Tissa. Tissa
membeku dan kemudian berkata pada bapak – bapak yang hendak menolong David “Pak
tolong masukkan ke mobil saya itu teman sekolah saya biar saya yang bawa ke
rumah sakit” warga pun membantu Tissa membawa David masuk ke dalam mobilnya.
“Sa David kenapa berlumuran darah gitu?” tanya Zhizi ketakutan. “Udah zhi yang
penting sekarang kita ke rumah sakit terdekat dulu”.
Tak lama kemudia mereka sampai
dan langsung membawa David ke UGD. Lalu mereka bertiga menunggu dokter
memeriksa David, beberapa saat dokter keluar dengan wajah tegang. “Maaf dek
stok darah di rumah sakit ini untuk golongan darah O masih kosong sedangkan
kita butuh secepatnya jika tidak…”. “Ambil darah saya dok” jawab Tissa yang
spontan langsung berdiri.
Selama satu minggu David koma dan
Tissa setia menunggunya di rumah sakit ia datang setiap berangkat dan pulang
sekolah ia selalu menjenguk David dan membacakan novel terkadang ia
menceritakan hal – hal yang terjadi di sekolah selama David tidak ada. Suatu
hari Tissa tidak sengaja tertidur di sebelah ranjang David dan perlahan David
mulai membuka matanya kemudian ia membelai rambut Tissa “Dasar Bodoh” gumam
David. “Kak David udah sadar ? Alhamdulillaaaaah” teriak Zhizi yang baru saja
membuka pintu kamar David, David spontan meletakkan jari telunjuknya didepan mulutnya
memeberi isyarat agar zhizi tidak membangunkan Tissa sambil tersenyum. Tissa
perlahan terbangun karena suara gaduh yang dibuat Zhizi dan Lana “Ah Ka David
udah sadar ? kakak nggak apa ? bagian mana yang sakit ? kakak haus ? lapar ?
mau aku belikan sesuatu” kata Tissa spontan dengan wajah tegang. David hanya
tersenyum dan menarik tangan Tissa ke dadanya “Disini sakit sekali” Tissa hanya
melongo melihatnya “Apa kakak merasa sesak napas ? atau mungkin kakak punya
asma?”. David tersenyum lagi sambil memukul kepala Tissa “Dasar Bodoh, apa kamu
tidak ingin tau alasan kenapa aku bisa berada disini ?” Tissa masih bingung
sambil mengedip – ngedipkan matanya. “Hari itu Olla datang padaku dia bilang
kalau dia ingin jadi pacarku dan aku bilang padanya bahwa aku mencintai orang
lain, Olla tidak terima dan dia mendorongku sialnya ada motor yang menabrakku
setelah itu, apa kamu tidak penasaran siapa orang itu ?” Tissa masih tidak
mengerti dengan apa yang dimaksudkan David “Siapa ?” kata Tissa polos. “Kamu,
dan rasanya sakit sekali disini karena kamu tidak pernah menyadarinya” Tissa
hanya bengong masih tidak percaya dengan apa yang ia dengar David menarik Tissa
dan kemudian memeluknya. “Cieeee Tissa udah nggak jomblo lagi nih ye ?” goda Lana. Tissa kemudian melepaskan pelukan
David “Siapa bilang aku suka sama kak David ?” suasana langsung menjadi hening
untuk beberapa detik, hingga kemudian Tissa tersenyum dan memeluk erat David
“Lebih dari itu aku sangat sangat sangat mencintai kak David” dan mereka semua
tertawa bersama.
Ini hari ke empat belas Tissa
menengok David, dan ia menemukan bucket bunga yang ditinggalka didepan pintu
ruangan David. “Ka ini ada bunga didepan tadi, oiya ini ada kartu ucapannya”
Tissa meletakkan bunga itu di meja sebelah tempat tidur David dan memberikan
kartu ucapan yang berada di dalam bucket bunga itu. “David maafkan aku dan
cepat sembuh , sampaikan maafku juga untuk Tissa -Olla” kata David sambil
membaca kartu ucapan itu. Tissa tersenyum “Ah tapi kak aku tidak pernah melihat
kak Olla lagi di sekolah apa dia sedang sakit ?” David menatap Tissa sambil
terenyum “Tadi Leon kesini dan dia cerita bahwa Olla pindah sekolah sejak
minggu lalu” Tissa memandang David kaget “Bukannya akan sulit jika pindah saat
kelas tiga begini ” David mengambil jeruk disebelah mejanya namun kemudian
jeruk tersebut diambil oleh Tissa , Tissa mengupas jeruk itu dan menyuapi
David. “Aaaah akan lebih sulit jika dia tetap berada disini, hal tersulit
adalah melupakan cowok seganteng aku , Hmmm apa harusnya aku casting film saja
yaaa hahahaha” David tertawa terbahak – bahak, Tissa kesal dan menyuapkan semua
sisa jeruk di tangannya kemudian berdiri “Aku lapar mau cari makan dulu di
kantin” Tissa keluar dari kamar David sambil menahan tawa. “ Hey waaah kurang
ajar” teriak David pada Tissa.
Comments
Post a Comment